MUARA ENIM – Dalam rangka melakukan pemeliharaan mesin berkala tahunan atau dikenal dengan istilah Annual Shutdown, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (PT TeL PP) melibatkan sekitar dua ribu tenaga kerja pada aktifitas tersebut.
Aktifitas Annual Shutdown sendiri, diperkirakan berlangsung selama 10 hari, terhitung dari 4 – 14 November 2019. Selama aktifitas ini berjalan, PT Tel PP menyetop proses produksinya.
President Direktur PT TeL PP Hiroyuki Moriyasu melalui HR GA CSR Div Head Mochammad Ambrodji menerangkan, aktivitas ini diadakan untuk menjaga kondisi mesin dan peralatan pendukung agar proses kerja mesin tetap berjalan lancar. Sehingga proses produksi tidak akan terhambat dan pencapaian target produksi dapat terpenuhi.
“Melihat luasnya area kerja dan cakupan kerja serta agar pekerjaan dapat selesai pada waktunya. Kita mengerahkan sejumlah rekanan tetap perusahaan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian dibidangnya masing-masing,” ucapnya.
Para rekanan ini, terang Ambrodji, kemudian menarik tenaga kerja, baik tenaga terampil maupun tenaga kerja supporting sebagai pekerja tambahan yang diperkerjakan untuk berbagai kegiatan mulai dari pengecatan, perbaikan, pengelasan dan lain-lain.
Ambrodji menambahkan, tenaga kerja tambahan ini, sebagian besar berasal dari warga desa-desa di sekitar perusahaan. Annual Shutdown juga menjadi peluang tambahan pendapatan bagi masyarakat sekitar, antara lain rumah-rumah penduduk dikontrak untuk tempat tinggal sementara para pekerja juga kebutuhan makan pekerja didapat dengan memesan dari penduduk sekitar,”
“Semoga dengan adanya Annual shutdown ini akan dapat membantu masyarakat sekitar didalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya. (Kt/Ws)