Foto : Penyerahan SK kepengurusan Komisariat REI Muara Enim dari Ketua DPD REI Sumsel
MUARA ENIM I galikabar.com – Setelah secara resmi dikukuhkan kepengurusan Komisariat Real Estate Indonesia (REI) Muara Enim 2021-2023, REI Muara Enim targetkan serap 1.000 – 1.200 unit kredit pemilik rumah (KPR) kepada masyarakat selama 2021.
Hal tersebut diungkapkannya Ketua REI Muara Enim Andika Dian Permana didampangi Sekretaris REI Muara Enim Drg Jayadi Ulpa MM sesuai acara pengukuhan kepengurusan, bertempat di Hotel Grand Zuri Muara Enim, Selasa (23/02/2021).
Ia mengatakan, DPD REI Sumsel menargetkan untuk Kabupaten Muara Enim dapat menyerap 1.000 – 1.200 KPR selama 2021 ini, dan terget itu akan kami capai ,” ujarnya.
lanjutnya, di Muara Enim ini ada 15 pengembang dan yang aktif ada 11 pengembang dimana masing masing pengembang tersebut mampu menyerap 100 – 120 rumah dalam setahun.
“Jadi kalau targetnya begitu kami nyatakan siap dan bukan hal yang sulit, meskipun saat ini kita sedang diterpa covid 19,” bebernya.
Kendati pandemi covid 19 membuat perekonomian masyarakat melemah, namun pasarnya tetap masih stabil.
“Ya meskipun ada yang batal tapi juga tetap ada pasar, karena justru masyarakat berfikir efektif karena dibanding mengontrak lebih baik mengambil kredit rumah,” terangnya.
Dalam mengantisipasi agar masyarakat tidak salah memilih perumahan, REI Muara Enim juga membuka seluas luasnya informasi mengenai perumahan yang akan dibeli. Sehingga masyarakat tidak ada akan mengalami kerugian seperti yang kerap terjadi dimana sudah membayar DP justru tidak terbangun dan pengembangnya malah kabur.
“Ya jadi tinggal datang ke sekretariat kami di jalan ade irma suryani di kantor perumahan rapen rumah tumbuh Muara Enim, di sana akan kita jelaskan secara detail baik secara legalitas kepemilikan tanah maupun bangunanya,” Ungkapnya.
Sementara itu, ketua DPD REI Sumsel Zewwy Salim mengatakan, pada 2021 ada 157.500 subsidi KPR yang diberikan pemerintah sebagai stimulus.
“Ada juga bantuan subsidi uang muka sebesar Rp 4.000.000,- per unit, ya kalau di sumsel 2020 lalu bisa merealisasikan penyerapan KPR hingga 10.000 unit diharapkan 2021 bisa lebih dari itu,” tuturnya.
Lanjutnya, REI selalu berusaha menertibkan anggotanya apabila memang tidak melaksanakan pekerjaannya sebagaimana mestinya. Meskipun saat ini belum ada yang sampai dikeluarkan dari keanggotaan Rei, tapi masih ada sampai di tahap peringatan saja, itu rata rata karena cashflow.
” Ya sesuai ADRT kita, apa bila anggota kita ada yang bermasalah, sangsi pertama yang jelas kita berikan peneguran, lalu sangsi kedua kita berikan SP dan yang terakhir akan kita pengeluaran dari kepengurusan REI Indonesia,” pungkasnya. (RI)